Minggu, 10 Oktober 2010

KLASIFIKASI BAHAN PAKAN

Pakan adalah suatu bahan pakan atau campuran bahan pakan yang dimakan hewan atau ternak serta mengandung energi, protein, dan nutrien lainnya yang dibutuhkan oleh hewan atau ternak lainnya.
Bahan pakan diklasifikasikan berdasarkan berbagai hal, antara lain: asal, bentuk fisik, standard inernasional, kandungan nutrisi dan kelazimannya.

1. Bahan Pakan Menurut asalnya
Berdasarkan asalnya bahan pakan di kelompokan menjadi 3 yaitu:
A. Bahan pakan asal tanaman, yaitu bahan pakan yang semuanya berasal dari hasil tanaman, baik itu daun, batanh, akar, buah maupun bunganya.
• hijaun pakan (Forages) nah hijauan pakan ini dikenal pula dengan istilah hijauan makanan ternak (HMT) Contohnya: rumput, leguminosa dll.
• Jerami atau sisa tanaman pertanian.
• Bijian (misalnya: Jagung, shorgum, gandum,padi)
• Umbi (misalnya: ketela pohon, rambat, kentang)
• Hasil sisa atau hasil sampingan industri pertanian(bungil, bekatul, onggok, tetes)
B. Bahan pakan asal Hewan yaitu bahan pakan yang sumbernya dari hewani baik dari hasil utama ternak maupun hail samping atau hasil sisa dari hewan.
Misalnya: Tepung daging, tpg tulang, tpg darah, tepungg susu, tepung telur, tepung cangkang telur.
C. Bahan Pakan asal ikan, yaitu bahan pakan yang berasal dari binatang hasil laut.
Misalnya: Tepung ikan, tepung kepala udang dll.

2. Bahan Pakan Menurut Bentuk Fisiknya
Menurut bentuk fisiknya bahan pakan dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. bentuk butiran, yaitu bahan pakan yang pemberiannya berbentuk biji atau butiran. pakan ini biasanya berikan untk ternak unggas karena uggas lebi suka pakan berbentuk butiran sesuai dengan bentuk paruhnya.
Misalnya: jagung ,shorgum, kacang, kedelai.
2. Bentuk Tepung yaitu bahan pakan yang berbentuk tepung. pakan ini biasanya berikan untuk ternak ruminan karena ternak ruminant tidak bisa mencerna pakan yang berupa butiran.
Misalnya: dedak, bekatul, tepung ikan, bungkil kedelai, tepung jagung, dll.
3. Bentuk cair yaitu bahan pakan yang berbentuk cair.
Misalnya: molase, minyak ikan dan minyak kedelai.

3.Bahan Pakan Menurut Sumber Zat gizinya
Berdasarkan sumber zat gizinya, bahan pakan dibagi menjadi 5, yaitu:
• Carbonacleus concentrates, yaitu bahan pakan yang kandungan energi tinggi, SK rendah, PK rendah
Contoh: Jagung, shorgum, gandum,molases, dedak, bekatul
• CArbonacleus roughages yaitu bahan pakan yang kandungan energi rendah, SK tinggi, protein kasar rendah.
Contoh: silase jagung dan shorgum, janggel jagung, jerami
• Proteinacleus concentrates yaitu bahan pakan yang kandungan pakan dengan energi rendah, SK rendah, PK tinggi
Contoh: Bungkil 2 kacang, kedelai, kapas dan kelapan, tepung daging, darah,susus, urea.
• Proteinacleus roughages yaitu bahan pakan yang Bahan pakan dengan kandungan energi rendah,Sk cukup, Pk cukup, kalsium tinggi,
Contoh: Hijauan leguminosa, hijauan kering.
• Bahan aditif yaitu bahan pakan yang ditambahkan kedalam ransum dalalmjumlah yang sedikit
Contoh : Virtamin, mineral, antibiotik, hormon, obat pewarna

4. Bahan Pakan Menurut Kelazimannya
Berdasarkan kelazimannya, bahan pakan dibagi menjadi 2, yaitu:
• Bahan pakan konvensional adalah bahan pakan yang lazim dipakai unuk menyusun ransum, bahan pakan ini dapat berasala dari tanaman ataupun hewan, ikan, dan hasil sampingan industri pertanian.(Contoh: Rumput, tepung ikan, bekatul dll)
• Bahan pakan inkonvensional adalah bahan pakan yang tidak atau belum lazim dipakai untuk menyusun ransum.bahan pakan inibisa berasal dari industri kimia, pertamian maupun hasil fermentasi (CO: Urea, Diamonium fosfat, baggase, isi rumen, protein sel tunggal).

5. Bahan Pakan Menurut Nomenklatur/ secara Internasionalnya
Berdasarkan klasifikasi cecara internasional, bahan pakan bi kelompokan menjadi 8, yaitu:
1. Hijauan Kering dan Jerami
Hijauan kering adalah rumput dan daun-daunan leguminosa yang sengaja dikeringkan agar dapat disimpan dalam waktu yang lama dan digunakan sebagai cadangan bahan pakan ternak pada musim kekurangan pakan. Kelas hijauan kering dan jerami mengikutsertakan semua hijauan dan jerami yang dipotong dan dirawat, dan produk lain dengan lebih dari 10 % serat kasar dan mengandung lebih dari 35 % dinding sel. Contoh: Jerami amoniasi, jerami kacang tanah, klobot jagung dan kulit nanas.

2. Pastura dan Hijauan Segar
Pastura dan hijauan segar merupakan bahan pakan dalam bentuk daun-daunan, dan kadang masih bercampur dengan ranting dan bunganya. Kadar airnya berkisar antara 70-80 % dan sisanya adalah bahan kering dan sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak.
Contoh: daun gamal, daun turi, daun nagka, rumput lapangan, legume dll.

3. Silase
Silase merupakan hijauan segar yang di awetkan dan disimpan dalam silo dengan tujuan diberikan kepada ternak pada waktu sulit didapatkan atau pada musim paceklik.
Contoh: silase rumput gajah, silase jerami dll

4. Sumber Energi
Bahan makanan sumber energi pada umumnya merupakan bahan pakan yang mempunyai kadar protein sekitar 12 % dimana 75-80 % dapat dicerna. Penyusun utama bahan makanan sumber energi adalah karbohidrat, yang masih utuh berupa biji biasanya ¾ bagian merupakan pati yang daya cernanya sekitar 95 % serta mempunyai kadar serat kasar yang bervariasi yang dapat mempengaruhi daya cerna. Termasuk kelompok ini adalah bahan-bahan dengan serat kasar kurang dari 18 % atau dinding sel kurang dari 35 %
Contoh: jagung, umbi-umbian, molase dll.

5. Sumber Protein
Bahan pakan sumber protein terdiri dari dua sumber yaitu protein yang berasal dari sumber hewani dan yang berasal dari sumber nabati. Sumber protein nabati terutama dari jenis kacang-kacangan dan dari jenis leguminosa.
Contoh: tepung ikan, tepung darah, bungkil kedelai dll.

6. Sumber Mineral
Mineral merupakan komponen dari pesenyawaan organik jaringan tubuh dan persenyawaan kimiawi lainnya yang berperan dalam proses metabolisme. Kebutuhannya sangat sedikit tetapi sangat vital, teutama pada proses tumbuh dan bereproduksi penyusunnya yaitu kalsium dan fosfor. Apabila ternak kekurangan bahan pakan yang mengandung mineral maka dapat menyebabkan pertumbuhannya lambat.
Contoh: tepung tulang, tepung cangkang telur, dll.

7. Sumber Vitamin
Vitamin adalah senyawa organik, biasanya tidak disintesis oleh jaringan tubuh dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Vitamin ini digunakan sebagai koenzim atau regulator metabolisme. Vitamin digolongkan menjadi dua yaitu vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin A, D, E, K adalah vitamin yang larut dalam lemak. Sedangkan vitamin yang larut dalam air adalah tiamin, ribofialin, asam nukleat, folasin, boitin dan asam pentotenat. Sedangkan vitamin C tidak dapat disintesis oleh tubuh jadi sangat diperlukan dalam ransum.
Contoh: Vitacick

8. Zat Aditif
Berdasarkan komposisinya, aditif pakan (fedd suplement) dibagi menjadi tiga, yaitu feed suplement yang mengandung multivitamin dan mineral, feed suplement yang mengandung komposisi multivitamin dan antibiotik, dan feed suplement yang mengandung komposisi multivitamin, mineral, dan antibiotik.
Contoh: bahan pewarna, antibiotik, hormon pengharum, obat-obatan dan air.

Mengeliminasi Zat antinutrisi pada Umbi Singkong (Cyanogen) dengan Mengolahnya Menjadi Tepung Singkong sebagai Alternative Pengolahan Bahan Pakan.

Bahan pakan merupakan factor yang muntlak dalam proses produksi dari suatu peternakan. Semakin tinggi kandungan nutrisi yang terdapat pada bahan pakan maka semakan bagus kualitas bahan pakan. Setiap bahan pakan asal tanaman biasanya memiliki zat antinutrisi atau toksik yang berfungsi untuk melindungi diri dari infeksi jamur, bakteri insekta dan hewan predator lainnya. Hal ini menyebabkan konumsi bahan pakan yang mengandung antinutrisi harus di batasi agar ternak tidak mengalami kercunan. Ubi kayu/ singkong merupakan bahan pakan yang memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi. Tetapi ubi kayu/ singkong juga memiliki bahan zat antinutrisi yang berfungsi melindungi diri mereka. Oleh karena itu harus ada terobosan cara untuk menghilangkan zat antinutrisi trsebut agar singkong bisa dimanfaatkan sebagai bahan pakan secara optimal. Zat antinutrisi yang terdapat pada ubi kayu adalah Cyanogenic glycoside, cyanoglycosida atau cyanogens
Cyanogens adalah senyawa yang apabila diperlakukan asam dan diikuti dengan hidrolisis oleh enzim tertentu akan melepaskan hydrogen cyanida (HCN). Cyanoglycosida terdapat lebih dari 2.000 spesies tanaman. Singkong (cassava) adalah hasil panen utama yang mengandung cyanogens dalam jumlah tinggi. Pengolahan singkong secara tradisional yaitu umbu dipotong-potong dibawah air mengalir dapat mencuci cyanogens. Alternatif lain yaitu umbi singkong dipotong-potong, dihancurkan dan dikeringkan dibawah sinar matahari samapi HCN menguap.
Cyanogenicglycosida tidak beracun tetapi beberapa enzim terlibat dalam hidrolisis cyanogens kemudian mensintesis HCN. HCN setelah dilepas dengan cepat diabsorpsi dari saluran gastro intestinal masuk ke dalam darah. Ion Cianida (CN- ) berikatan dengan Fe heme dan beraksi dengan ferric (oxidasi) dalam mitokondria membentuk cytochrome oxidase di dalam mitokondria, membentuk komplek stabil dan menahan jalur respiratori. Akibatnya hemoglobin tidak bisa melepas oxygen dalam system transport electron dan terjadi kematian akibat hypoxia seluler.
Beberapa cara mengurangi cyanogenic glycoside yaitu :
♦ Proses pembuatan pati menghilangkan cyanogens
♦ Pencacahan – dikeringkan atau sebelumnya disimpan lebih dulu dalam keadaan basah bisa mengurangi 2/3 cyanogen dari segar.
Dari dua cara penghilangngan zat antinurisi intinya adalah menghilangkan kadar air dengan ara penguapan. Apabila semakin banayak kandungan air yang menguap atau semakin kering bahan pakan, kandungan cyanogenic glycocidae semakin sedikit. Untuk mengoptimalkan proses penguapan, yaitu dengan cara memperluas permuakaan bahan agar penguapan cepat dan kandungan cyanogenic glycocidae. Cara alternative yang dapat digunakan untuk memperluas permukaan bahan agar penguapan saat penjemuran bisa maksimal adalah dengan penggilingan atau di buat tepung. Dengan pengolahan bahan pakan ni dengan cara di giling menjadi tepung diharapkan proses penguapan HCN yang terkandung dalam ubi kayu atau singkong bisa optimal sehingga kandungan zat antiutrisi tersebut bias di eliminir. Selain itu apabila ubi kayu ini berbentuk tepung, maka akan mempermudah proses pengolahan pakan selanjutnya, baik dlam pencampuran pakan dengan bahan lain menjadi complete feed maupun dalam penyimpanannya. Bahan pakan yang erbentuk tepuk lebih tahan lama dalam penyimpananya dan lebih praktis.
Cara ini mungkin belum pernah dilakukan, tapi ini ungkin jalan alternative yang bisa di gunakan untuk menekan zat antinutrisi dan mengoptimalkan bahan yng tercerna oleh ternak kerena partikelnya lebih kecil, sehingga ternak terbantu pada proses pencernaan mekanik(panghancuran bahan pakan menjadi pertikel yang lebih kecil).

Selasa, 02 Februari 2010

PROPOSAL KEWIRAUSAHAAN
USAHA PERCETAKAN




KATA PENGANTAR

Menghadapi pasar global tahun 2010 di berbagai bidang, membuat para pelaku usaha Indonesia mencari peluang usaha yang dapat bertahan di persaingan dunia bisnis lokal, nasional maupun internasional. Dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas yang dimiliki oleh produk maupun jasa itu sendiri. Tidak hanya itu, pelayanan yang diberikanpun harus dapat membuat para pelanggan merasa nyaman. Pelaku bisnis harus jeli dalam melihat pangsa pasar, karena persaingan yang semakin ketat pada dunia bisnis. Ini menjadikan motivasi bagi para pemuda khususnya para mahasiswa untuk memulai suatu usaha sendiri tanpa harus bergantung pada orangtua.








Semarang, Agustus 2009


Penulis



BAB I

GAMBARAN UMUM RENCANA KEGIATAN

I. PENDAHULUAN
Jasa merupakan salah satu bidang wirausaha yang cukup menjanjikan dan cukup diminati oleh masyarakat. Disini banyak sekali usaha yang bisa ditekuni. Usaha ini bisa dijadikan sambilan dan tidak menyita waktu banyak. Selain itu resikonya pun sangat kecil dan modal yang dibutuhkan tidak besar. Modal utama yang dibutuhkan dalam usaha ini adalah kepercayaan, karena ini sangat penting. Kita juga harus bisa meyakinkan mereka dan memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada pelanggan.
Wirausaha bidang jasa yang kami tekuni adalah jenis percetakan. Untuk percetakan misal pesanan undangan pernikahan, kami hanya perlu membeli bahan dan melakukan pelipatan, kadang pelipatannya juga bisa kita kerjakan pada orang lain atau kita suruh anak-anak kemudian kita kasih uang jajan. Sedangkan percetakannya sendiri kita serahkan atau kita kerjakan di percetakan yang sudah memiliki mesin sendiri. Hal ini kita lakukakn karena beberapa alasan antara lain: kami tidak perlu membeli alatnya , karena alatnya sangat mahal, tidak menyita waktu untuk produksi, waktu pengerjaannya lebih singkat karena menggunakan mesin, resiko kerusakannya kecil karena dikerjakan dengan mesin dan tenaga ahli. Dan biaya percetakannya murah jika dibandingkan cetak/produksi sendiri. Hasil yang kami peroleh dari usaha ini cukup menjanjikan, karena bisa sampai setengah dari harga barang. Tetapi untuk pesanan/ordera.nya tidak bisa kontinue, kadang sepi kadang ramai tergantung pada musimnya.
Usaha tersebut membuka peluang pasar yang sangat besar. Karena sangat cocok untuk mahasiswa. Selain itu usaha ini juga melatih kami untuk bersosialisasi dengan orang lain dan bisa melatih softskil. Usaha ini juga bisa membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan yang mereka perlukan dan menjadi jembatan antara produsen dan konsumen.

II.NAMA DAN ALAMAT KEGIATAN
Nama : c@hjawong Design
Alamat : Kembangarum Rt:02/III Mranggen Demak.

III. JENIS USAHA
Jasa Percetakan

IV. SIFAT JENIS USAHA
Kewirausahaan


V. ALASAN TIMBUL USAHA
- Melihat Peluang Usaha
- Meringankan beban orangtua dalam pembiayaan semasa kuliah
- Tidak perlu banyak modal dan sederhana dalam pengelolaannya
- Memanfaatkan sumber daya yang ada.
- Membuka peluang usaha yang baru
- Ingin memupuk rasa kewirausahaan

VI. POLA PENGEMBANGAN USAHA
Pengembangan bisnis jasa percetakan& konveksi ini, difokuskan pada bagian jasa pemesanan. Jangkauan pemasaran percetakan ditujukan pada masyarakat sekitar percetakan dan masyarakat umum yang akan mengadakan hajatan atau sejenisnya atau masyarakat yang membutuhkan jasa ini.

VII. TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

- Membuka usaha baru
- Melatih dan mengembangkan jiwa kewirausahaan
- Membuka wawasan kewirausahaan
- Memenuhi permintaan pasar akan Jasa percetakan dan konveksi.

















BAB II
ASPEK PEMASARAN

I. CALON PEMBELI YANG DIHARAPKAN

Masyarakat sekitar
Mahasiswa
Masyarakat umum

III.JARINGAN PASAR

Di daerah tempat tinggal
Kampus
Civitas`Akademika

IV.JANGKAUAN PEMASARAN PRODUK
Kampus
Masyarakat sekitar
Semarang dan sekitarnya

V.PERSAINGAN USAHA

Usaha ini belum banyak ditekuni oleh mahasiswa dan masyarakat umum. Apalagi hampir setiaptempat ada usaha ini. Hal ini tiodak menjadi masalah jika usaha ini dijalankan dengan sungguh-sungguh dan profesional pasti akan berhasil. Selain itu pelayanan yang memuaskan kepada konsumen juga akan memberikan nilai plus pada usaha ini.

VI.PERKIRAAN KUMULATIF PENJUALAN PRODUK
Pemesanan undangan yang di targetkan 300-1500 lembar/ order
Sedangkan pemesanan di konveksi 50 potong/ order
VII.STRATEGI PEMASARAN

Dengan menyertakan nama dan alamat usaha pada undangan yang di pesan
Menawarkan pada teman dan orang lain.
Denagn katalog
Dengan membangun networking.

VIII.PRAKIRAAN HARGA JUAL PRODUK

Untuk percetakan harga jual undangan sesuai dengan pemesanan, yang standar Rp 40.000/Pack (isi 100). Sedangkan yang bagus Rp 80.000/Pack.





















BAB III
ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI

I.DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI

Lokasi yang di pilih untuk usaha jasa percetakan adalah wilayah percetakan dan sekitarnya, karena peluang usaha disini sangat besar. Selain itu disana merupakan daerah yang sangat profit karena tempatnya mesih di pedesaan dan daerah kampus jadi saingan tidak terlalu banyak dan banyak masyarakat yang membutuhkan jasa tersebut.
II. KAPASITAS PRODUKSI YANG DIRENCANAKAN

Pemesanan undangan pada recetakan 1500/ orderan.

III. PENGADAAN BAHAN dan PESANAN

Pengadaan bahan di pesan dari :
Toko kertas “SANTOSO” di semarang
Tempat percetakan besar.

IV. KEBUTUHAN TENAGA KERJA

Tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pengadaan barang 1orang, Sedangkan penjualan 2 orang. Jadi total tenaga kerja 3 orang.

V. KEBUTUHAN SARANA TRANSPORTASI

Sarana transportasi yang dibutuhkan adalah sepeda motor dilengkapi peralatan yang dibutuhkan, untuk survei, membeli bahan dan mengangkut pesanan.


BAB IV
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

I. STRUKTUR ORGANISASI

*) Ketua : Wredho N
Bagian Pemasaran : Barri P
Bagian Pengadaan barang : Sholikhul M

II. PENILAIAN ANGGOTA STRUKTUR ORGANISASI

Penilaian anggota didasarkan atas kemampuan anggota dalam menjalankan tugas yang diberikan. Serta keberanian dalam mengambil resiko dari tugas yang diberikan.

























BAB V
ASPEK KEUANGAN

I. KEBUTUHAN BIAYA INVESTASI
Biaya investasi yang dibutuhkan sebesar Rp. 500.000,- untuk beli bahan, biaya percetakan, transportasi dan lain-lain.
II. KEBUTUHAN BIAYA MODAL KERJA
Jumlah modal kerja awal adalah Rp. 500.000,-
III. PENJUALAN/ PENERIMAAN
Hasil pemesanan Percetakan setiap 1 pack undangan yang standar Rp 40.000,- . untuk keuntungan ½ dari harga jual. Jika pemesanan mencapai 1500 lembar, jadi keuntungan kurang lebih Rp 300.000,- / tiap pamesanan.

IV. ANALISIS KELAYAKAN USAHA :
Biaya Variabel
a.Belanja bahan = Rp 350.000,-
b.Transportasi = Rp 100.000,-
c.Lain-lain = Rp 50.000,- +
Total Biaya Produksi = Rp. 500.000,-

Jumlah biaya operasional sebesar Rp. 500.000,-. Penerimaan penjualan dengan modal kerja dan biaya operasional. Dengan demikian, untuk keuntungan percetakan adalah Rp. 200.000,- / orderan.

BAB VI
PENUTUP

Kesimpulan yang didapatkan dari analisa usaha jasa percetakan& konveksi di atas adalah dengan modal Rp. 500.000,- dihasilkan keuntungan sebesar Rp. 300.000,-/orderan. Dengan perincian yaitu keuntungan tiap eksemplar @ Rp 200/ lembar (½ dari harga undangan). Sehingga usaha ini layak untuk dijalankan.

Senin, 04 Januari 2010

PENDAHULUAN
Perkandangan merupakan kompleks tempat tinggal ternak dan pengelola yang digunakan untuk melakukan kegiatan proses produksi dari sebagian atau seluruh kehidupannya dengan segala fasilitas dan peralatannya. Kandang didirikan untuk melindungi ternak dari hujan dan sengatan sinar matahari yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatannya. Pembuatan kandang harus memperhatikan syarat dan faktor dalam membuat kandang yang baik. Dalam pembuatan kandang diperlukan beberapa syarat yang penting, yaitu memberikan kenyamanan ternak dan di lingkungan sekitar, mudah dibersihkan, memenuhi persyaratan bagi ternak, ventilasi atau sirkulasi udara sempurna, bahan yang digunakan dapat tahan lama dan sedapat mungkin dengan biaya yaang terjangkau oleh peternak, serta memberi kemudahan bagi pekerja kandang dalam melakukan pekerjaannya. Kandang yang baik mengarah ke timur atau membujur ke utara-selatan. Tujuannya adalah agar bagian dalam kandang memperoleh sinar matahari pagi yang memadai. Sinar matahari bermanfaat untuk mengeringkan lantai kandang sehingga mengurangi resiko berjangkitnya penyakit.



ISI
Kandang
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan di PT Cemerlang Unggas Lestari yang terletak di dusun Wonosari kelurahan Pelalangan kecamatan Gunungpati. Dapat di ketahui bahwa peternakan tersebut merupakan peternakan ayam pedaging. Peternakan tersebut menggunakan system intensif. Hal ini dapat dilihat dari cara pemeeliharaan yang terbatas di dalam kandang. Kebaikan dari system ini adalah efisien dalam penggunakan pakan, penggunaan lahan optimal dan kontrol penyakit lebih mudah serta mempermudah dalam pengawasan. Peternakan tersebut memiliki tiga kandang besar. Setiap kandang terdapat Mess yang terletak di atas kandang persis, hal ini cukup bagus karena apabila ada suatu kejadian peternak bisa langsung menanganinya. Setiap kandang di jaga oleh seorang penjaga. Perkandangan tersebut juga di lengkapi dengan satu gudang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan pakan, alat-alat dan sekam.
Peternakan PT Cemerlang Unggas Lestari menggunakan tipe kandang dengan konstruksi atap monitor. Tipe kandang tersebut sangat bagus karena sirkulasi udara lebih bagus dan cepat dibandingkan dengan konstruksi atap yang lain. Bahan atap yang digunakan terbuat dari seng. Hal tersebut kurang baik karena atap yang terbuat dari seng akan membuat kandang tersebut menjadi panas sehingga ternak kurang nyaman.
Peternakan PT Cemerlang Unggas Lestari menggunakan tipe dinding terbuka semua sisi (opened house). Hal tersebut sangat bagus kerena sirkulasi udara dapat berlangsung dengan lancar. Selain itu dinding juga di lapisi dengan terpal/ lastk penutup yang bisa di buka dan di tutup kapan saja. Ketika ayam berumur 1-19 hari. Terpal tersebut di tutup karena anak ayam membutuhkan kehangatan. Plasti penutup juga terdapat di atas kandang dengan ketinggian sekitar 2 meter, hal ini di lakukan agar panas yang di butuh kan tidak terlalu danyak terbuang. Setelah 19-35 hari plastik penutup mulai di buka karena ayam sudah tidak membutuhkan panas lagi dan cenderung membuang panas.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan peternakan PT Cemerlang Unggas Lestari menggunakan bentuk panggung dan lantai dengan tipe renggang atau berlubang. Hal ini dimaksudkan agar kotoran ternak bisa langsung jatuh ke bawah dn mudah di bersihkan sehingga tidak mengganggu kesehatan ternak. Tinggi panggung dari lantai sekitar 2 meter. Ketika ayam masih kecil alas kandang di kasih terpal/ tikar dan diatasnya di kasih sekam. Tujuan di kasih terpal adalah agar sekam sekam tersebut tidak jatuh dan anak ayam tidak terperosok dan jatuh. Sedangkan fungsi sekam adalah agar anak ayam mendapatkan kehangatan. Setelah ayam sudah berumur 19 tikar/ terpal di ambil karena sudah tidak membutuhkan kehangatan dan agar kotorannya bisa lngsung jatuh ke bawah.
Kapasitas kandang ayam yang dapat di tampung di peternakan PT Cemerlang Unggas Lestari sekitar 6000 ekor ayam per kandang dengan luas kandang 10x60 meter. Batas kematian yang di targetkan oleh perusahaan adalah 5% dari jumlah keseluruhan. Hal ini selalu dipenuhi oleh pekerja sehingga produksinya cukup bagus.
Aspek-aspek perkandangan dapat dilihat sebagai berikut:
Lokasi kandang
Lokasi perkandangan PT Cemerlang Unggas Lestari terletak di daerah perbukitan tepatnya di dusun Wonosari kelurahan Pelalangan kecamatan Gunungpati. Lokasi perkandangan tersebut sudah memenuhi syarat karena sudah memenuhi beberapa aspek antara lain lingkungan, struktur dan kondisi tanah.
Lingkungan kandang
Lingkungan kandang di PT Cemerlang Unggas Lestari cukup bagus karena berada di sekitar persawahan dan jauh dari pemukiman, jarak perkandanga dengan pemukiman sekitar 200 meter itu pun rumahnya sangat jarang sehingga tidak ada kebisingan. Kebisingan dapat menyebabkan ternak stess yang kemudian berdampak pada produksi ternak yang menurun. Cahaya juga bisa masuk kedalam kandang dan tidak lembab kerena tempatnya cukup terbuka.
Struktur dan kondisi tanah
Struktur tanah di sekitar perkandangan cukup padat sehingga kandang cukup kokoh, ditambah lagi dengan dibawah tiang di bantali dengan bagunan cakar ayam. Perkandangan dibangun ditempat perbukitan, tetapi lahan yang di gunakan datar dan dekat dengan sungai sehingga tempat tersebut sanitasinya bagus dan tidak aada genangan air.
Konstuksi Kandang
Konstuksi kandang merupakan aspek yang harus di perhatikan dalam pembuatan kandang agar tercipta suasana aman dan nyaman. Hal tersebut menghindari kesalahan konstruksi agar nantinya tidak terjadi perombanakn kandang. Aspek-aspek yang harus di perhatikan dalam menentukan konstruksi kandang adalah aspek ekonomi, teknis dan biologi ternak.
Kandang merupakan aspek yang perlu di perhatikan ada terernakan ayam kerena memerlukan biaya yang cukup tinggi. Pada pembuatan kandang di PT Cemerlang Unggas Lestari menggunakan bahan hampir seluruhnya terbuat dari bambu, sehingga biayanya reatif murah dan bahanya juga mudah didapatkan. Selain itu mudah untuk dilakukan tambal sulam apabila ada kerusakan.
Kandang yang dibangun tidak asal berdiri dan riskan terhadap kerusakan. Kandang yang di bangun oleh PT Cemerlang Unggas Lestari cukup memenuhi faktor teknis karena struktur dan kondisi tanah dapat menopang kandaang dengan baik, kualitas bahan juga sesuai dengan konstruksinya. Selain itu ukuran, jenis dan letak kandang sesuai dengan kebutuhan pemeliharaan.
Ukuran kandang harus sesuai dengan kapasitas ternak yang akan di tamping agar ternak bisa nyaman dan sirkulasi berjalan dengan lancar. Oleh karena itu dalam membangun kandang ukuran harus sesuai dengan kebutuhan agar efektif dan efisien.
Kandang di PT Cemerlang Unggas Lestari memiliki 3 kandang. Jarak antara kandang yang satu dengan yang lain sekitar 10 meter. Sedangkan setiap kandang memiliki panjang 60 meter dan lebar 10 meter. Hal ini cukup bagus kerena sirkulasi udara bisa berjalan dengan lancar. Sehingga menghambat penularan penyakit.
Kandang di PT Cemerlang Unggas Lestari berbentuk panggung dengan tinggi panggung dari tanah sekitar 2 meter dan tinggi lantai sampai atap sekitar 3 meter dengan tipe monitor. Ukuran ini cukup bagus karena ayam tidak akan terlalu kepanasan karena didalamnya cukup luas. Selain itu dengan tipe panggung ternak tidak terganggu dengan kelembaban lantai.

Peralatan Kandang
Peralatan kandang yang terdapat di Peternakan PT Cemerlang Unggas Lestari antaralain tempat pakan, tempat minum, blower, pemanas ruangan (gasolek). Tandon air, selang, pembatas ruangan, lampu, terpal/ tikar plastik, tangki semprot, dan lain-lain. Dalam pemberian air minum di tempat ini sudah menggunakan sistem otomatis. Air minum ditampung di atas tendon dan disalurkan ketempat air minum dengan selang. Gasolek berfungsi untuk menghangatkan ruangan. Gasolek digunakan ketika ayam berumur 1-19 hari. Sedangkan blower berfungsi untuk mendinginkan ruangan kandang. Blower digunakan setelah umur 19 hari ke atas.
Ketika ayam masih berumur 1 mingguan, ayam tersebut di bagi menjadi empat kotak yang dibatasi dengan sekat seng karena seng dapat menyerap panas sehingga ruangan teasa hangat. Setiap kotak berisi 1250 ekor anak ayam. Peralatan yang terdapat dada setiap kotak adalah tempat minum berjumlah 14 buah, tempat pakan 24 buah, gasolek 2 buah dan lampu 3 buah. Hal ini cukup bagus karena kebutuhanya sudah ideal. Jarak antara peralatan tersebut di atur sedemikian rupa agar ternak terasa nyaman. Penggunaan gasolek dan blower sesuai dengan sesuai kebutuhan, keadaaan musim dan lingkungan kandang.


Penyakit
Peternakan PT Cemerlang Unggas Lestari selama 12 tahun belum pernah terjangkit penyakit yang cukup berarti. Penyakit yang ada masih dalam batas yang normal. Hal ini terjadi karena peternak melakukan pencegahan penyakit dengan rutin. Beberapa cara yang dilakukan untuk mencegah penyakit yaitu dengan menjaga kebersihan kandang, memberikan vaksin yang di campur di dalam air minum dan melakukan kering kandang/ steril kandang baik sebelum maupun sesudahnya. Steril kandang dilakukan dengan penyemprotan dengan bahan kimia agar penyakit yang terdapat di kandang hilang.














KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survey dapat disimpulkan bahwa peternakan PT Cemerlang Unggas Lestari terletek di daerah perbukitan yang cukup menguntungkan baik dari berbagai aspek, antaralain dari aspek fisiologis ternak dan fisiologis lingkungan. Bangunan kandang berbentuk panggung sehingga kotoran bisa langsung jatuh kebawah dan mudah dibersihkan. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kandang sebagian besar terbuat dari bambu karena banyak keuntungan. Atap yang digunakan kurang baik karena terbuat dari seng. Peralatan kandang yang terdapat di Peternakan PT Cemerlang Unggas Lestari antaralain tempat pakan, tempat minum, blower, pemanas ruangan (gasolek). Tandon air, selang, pembatas ruangan, lampu, terpal/ tikar plastik, tangki semprot, dan lain-lain. Selama peternakan ini berdiri sampai sekarang belum pernah ada kasus penyakit yang cukup berbahaya. Untuk mencegah penyakit agar tidak berkembang dan menular peternak melakukan berbagai cara antaralain sterilisasi kandang(kering kandang), dan melakukan penyemprotan kandang dengan bahan kimia baik sebelum maupun sesudah digunakan. Peternakan ini sudah sesuai dengan kriteria sehingga layak dan baik untuk digunakan untuk berternak.





TUGAS
PRODUKSI TERNAK UNGGAS
PERKANDANANGAN
PT Cemerlang Unggas Lestari
(Disusun Guna Melengkapi Tugas Kuliah)



Disusun oleh:

Alfi Rahmansyah H2C 008 027
M. Fadlullah A. M. H2C 008 043
Sholikhul Mahfudhi H2C 008 088
Sunaryati H2C 008 090



















PROGRAM STUDI NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
JURUSAN NUTRISI DAN MAKANAN TERNAK
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2010